Dalam masyarakat pedesaan yang spiritualistis, rasa saling percaya di antara sesama warga sangat tinggi. Salah satu faktor penyebabnya mungkin adalah rasa kekeluargaan dan tolong-menolong yang masih kuat. Segala sesuatunya dilakukan dengan niat baik dan tanpa pamrih. Sebaliknya, dalam masyarakat yang materialistis di perkotaan, rasa saling percaya sangat rendah. Hal ini mungkin disebabkan oleh rasa kekeluargaan dan tolong-menolong yang sudah sangat rendah. Segala sesuatunya dilakukan dengan motivasi uang dan perhitungan laba-rugi.
Sayangnya, untuk menjadi penerjemah online, kita harus tinggal di daerah perkotaan. Ini menjadi suatu keharusan karena memang fasilitas listrik, telepon, dan Internet biasanya tersedia di perkotaan. Selain itu, yang membutuhkan jasa penerjemahan adalah masyarakat perkotaan.
Di sinilah beratnya tantangan sebagai penerjemah online. Sebagai penerjemah online, kita menghadapi masyarakat perkotaan yang materialistis dan rasa percayanya kepada orang lain, terutama orang yang belum dikenal, cenderung rendah. Selanjutnya, penerjemah online juga berhubungan dengan orang yang lokasinya berjauhan.
Dalam masyarakat materialistis, laba-rugi menjadi fokus utama. Karena itu, penerjemah sering mengalami kesulitan dalam menetapkan tarif jasa penerjemahannya. Klien cenderung berpikir untuk mendapatkan terjemahan bermutu dengan harga murah. Sementara itu, penerjemah berpikir untuk menghasilkan terjemahan bermutu dengan harga yang layak. Karena itu, kemampuan negosiasi dan komunikasi untuk meyakinkan calon klien sangat diperlukan pada diri seorang penerjemah.
Selanjutnya, sehubungan dengan rasa percaya calon klien yang rendah karena 1. mereka tinggal di tempat yang jauh dari penerjemah tsb, 2. mereka belum kenal dengan penerjemah tsb, 3. mereka khawatir akan ditipu oleh penerjemah tsb, dan 4. mereka belum tahu kemampuan penerjemah tsb, seorang penerjemah online tidak boleh memperlihatkan nada suara atau pun balasan email yang kurang sopan atau tersinggung.
Sebaliknya, seorang penerjemah online harus memberikan informasi yang dapat membuat calon klien percaya padanya.
Sebagai penyedia jasa online, penerjemah online tentu saja harus mempunyai situs Internet yang menyajikan informasi lengkap mengenai jasa penerjemahan yang ditawarkan, kualifikasinya (jurusan dan program studi), pengalamannya, contoh terjemahannya, referensinya (kalau ada), sertifikasi/akreditasinya (kalau ada), tarifnya, prosedur pembayarannya (apakah pembayarannya sekaligus di muka, dua kali bayar - 50% di muka dan 50% setelah terjemahan dikirim), jam kerjanya (apakah part time atau full time), koneksi Internetnya (dial up atau broadband), serta kelengkapan dan kejelasan data kontaknya (data diri penerjemah, alamat rumah/kantor, nomor telepon/faks, alamat email, dan alamat situs Internet).
Dengan semua informasi ini, calon klien dapat menilai dan mempertimbangkan apakah penerjemah online tsb dapat dipercaya atau tidak. Sebagai contoh, pada saat seorang calon klien menghubungi penerjemah dan ternyata nama orang yang menjawab di seberang sana berbeda dengan nama penerjemah yang tercantum di situs Internetnya dan dia tidak kenal dengan penerjemah tsb berarti nomor telepon yang diberikan adalah nomor palsu. Begitu pula, bila seorang penerjemah online mengklaim bahwa hasil terjemahannya sudah diakui klien internasional namun ketika diminta referensinya oleh seorang klien baru, penerjemah tsb tidak dapat memberikan rincian kontak (nama referensi, website, email, nomor telepon/faks) yang dapat dihubungi, tentu saja penerjemah ini tidak dapat dipercaya. Contoh lainnya, apabila seorang klien baru (orang/lembaga yang belum pernah memberikan order kepada penerjemah tersebut sebelumnya) diharuskan untuk membayar penuh di muka (dalam jumlah yang relatif besar - misalnya Rp1.000.000 atau lebih), maka penerjemah tersebut patut dicurigai.
Harus diingat bahwa dalam transaksi dengan klien baru yang nilainya cukup besar, penerjemah biasanya menawarkan kepada klien untuk melakukan pembayaran dua tahap - pembayaran pertama di muka dan pembayaran kedua setelah order selesai. Tahap pembayaran bisa lebih dari dua (misalnya, 25% di muka dan kemudian masing-masing 25% untuk setiap tahap penyelesaian order) bila nilai ordernya lebih besar lagi.
Singkatnya, sebagai klien baru Anda harus kritis dan menggunakan akal sehat dalam mempertimbangkan apakah penerjemah tsb dapat dipercaya atau tidak.