Working languages:
English to Indonesian
Indonesian (monolingual)

Nadia Az Zahro
English - Indonesia

Jawa Timur (Djawa Timur), Indonesia
Local time: 08:22 WIB (GMT+7)

Native in: Indonesian Native in Indonesian
Feedback from
clients and colleagues

on Willingness to Work Again info
No feedback collected
User message
Committed and responsible!
Account type Freelance translator and/or interpreter
Data security Created by Evelio Clavel-Rosales This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Services Translation, Subtitling
Expertise
Specializes in:
PsychologyScience (general)
MusicCosmetics, Beauty
Poetry & LiteratureMedical (general)
Medical: Health CareCinema, Film, TV, Drama
General / Conversation / Greetings / LettersCooking / Culinary

All accepted currencies U. S. dollars (usd)
KudoZ activity (PRO) Questions asked: 1
Blue Board entries made by this user  0 entries
Payment methods accepted PayPal, Wire transfer
Portfolio Sample translations submitted: 3
English to Indonesian: Visca Hair Threatment for Woman & Man/Perawatan Rambut Visca untuk Pria & Wanita
General field: Marketing
Detailed field: Cosmetics, Beauty
Source text - English
Be more confident, look more youthful and feel beautiful.
With the Visca line for women you can enjoy thicker, stronger hair that looks like you just left the salon. Los Angeles-based plastic surgeon and hair growth expert Dr. Prendergast explains the science behind the Visca Hair Stimulating System. Specifically formulated for men and women. Take control of your hair loss today.

The Visca line for men has been developed to help encourage healthy hair and defend against hair thinning/loss at all ages. Stimulate hair with no drugs, no side effects and no harsh chemicals.
Scientifically formulated with clinically proven ingredients, the Visca Hair Stimulating System is both advanced, functional skin care for your scalp and premium professional-grade salon hair care.

Promises delivered upon: visible, feelable, sustainable results and a gorgeous look to go with it. No sulfates, no parabens, no phthalates, no silicones, no drugs.
Translation - Indonesian
Jadilah lebih percaya diri, terlihat lebih muda dan merasa cantik.
Dengan rangkaian produk Visca untuk wanita, Anda dapat menikmati rambut yang lebih tebal, lebih kuat yang terlihat seperti baru keluar dari salon. Ahli bedah plastik dan ahli pertumbuhan rambut yang berbasis di Los Angeles Dr. Prendergast menjelaskan ilmu di balik Sistem Stimulasi Rambut Visca. Diformulasikan khusus untuk pria dan wanita. Kendalikan rambut rontok Anda hari ini.

Rangkaian produk Visca untuk pria telah dikembangkan untuk membantu menyehatkan rambut dan mencegah penipisan / kerontokan rambut di segala usia. Merangsang rambut tanpa obat, tanpa efek samping dan tanpa bahan kimia keras. Diformulasikan secara ilmiah dengan bahan-bahan yang terbukti secara klinis, Sistem Stimulasi Rambut Visca adalah perawatan kulit yang canggih dan fungsional untuk perawatan kulit kepala dan perawatan rambut premium kelas profesional di salon.

Janji-janji yang diberikan: hasil yang terlihat nyata, dapat dirasakan, berkelanjutan dan juga tampilan yang menawan. Tanpa sulfat, paraben, ftalat, silikon, dan obat-obatan.
English to Indonesian: Dysphoria: The Dark Side of Bipolar Mania (Disforia: Sisi Gelap Mania Bipolar)
General field: Medical
Detailed field: Psychology
Source text - English
Irritability and agitation in mania are destructive but often misunderstood.

Mania in bipolar disorder (or hypomania in Bipolar II Disorder) is typically characterized by an intense experience of euphoria. Euphoric mania is often accompanied by grandiosity, inflated self-esteem, hyperproductivity, and a range of behaviors that reflect the feeling of being on top of the world. “Bulletproof” may be another apt description. People in the throes of euphoric mania often pursue risky activities, including over-spending, substance abuse, sexual indiscretions, or errant business pursuits. Driven by the intense energy and sense of invincibility, euphoric mania is not only potentially destructive to an individual with bipolar, but threatens the well-being of the person’s relationships and reputation after the episode. This becomes especially true as the evidence of manic exploits is revealed along with the possibility of a forthcoming episode of major depression.

Dysphoria in bipolar disorder is characterized by increased energy and activity, as seen in euphoria, but the mood is dominated by excessive and persistent irritability. Agitation and restlessness often accompany irritability, and several typical manic symptoms, including pressured speech, racing thoughts, decreased need for sleep, and distractibility are common. In dysphoric mania, excessive involvement in high-risk activities often reflects nihilistic motivations or aggressive behaviors that are largely outside the person’s usual character.

People with bipolar disorder can have periods of mania that are either all euphoric or all dysphoric, but many have manic episodes that are mixed. It is not uncommon for someone with bipolar to start in a euphoric state, but eventually become dysphoric as the episode persists. This may occur as the individual becomes increasingly exhausted, yet cannot contain the ongoing excessive energy that disrupts sleep, relaxation, and replenishment of internal resources. It is also not unusual for a person once in an excited euphoric state to sense eventually that their fantastic ideas and amazing persona are not gaining the desired attention from others.

Text : https://www.psychologytoday.com/us/blog/owning-bipolar/202101/dysphoria-the-dark-side-bipolar-mania
Translation - Indonesian
Keadaan mudah marah dan pergolakan pada mania yang bersifat merusak tetapi sering disalahpahami.

Mania pada gangguan bipolar (atau hipomania pada gangguan bipolar II) biasanya ditandai dengan pengalaman euforia yang intens. Mania euforia sering kali disertai dengan sifat muluk, harga diri yang meningkat, hiperproduktivitas, dan serangkaian perilaku yang mencerminkan perasaan berada di puncak dunia. "Anti Peluru" mungkin merupakan deskripsi lain yang tepat. Orang-orang yang berada di tengah gejolak euforia sering kali melakukan aktivitas berisiko, termasuk belanja berlebihan, penyalahgunaan zat, tindakan seksual tidak bijaksana, atau melakukan kegiatan bisnis yang menyimpang. Didorong oleh energi yang kuat dan rasa tak terkalahkan, euforia mania tidak hanya berpotensi merusak individu dengan bipolar, tetapi mengancam kesejahteraan hubungan dan reputasi orang tersebut pasca episode euforia mania terjadi. Hal Ini menjadi benar terbukti khususnya karena tindakan manik terungkap seiring dengan kemungkinan episode depresi berat yang akan datang.

Disforia pada gangguan bipolar ditandai dengan peningkatan energi dan aktivitas, seperti yang terlihat pada kondisi euforia, tetapi suasana hati didominasi oleh sifat mudah marah yang berlebihan dan terus-menerus. Pergolakan dan kegelisahan sering kali menyertai sifat mudah marah dan beberapa gejala manik yang khas, termasuk berbicara lebih cepat dari biasanya, pola pikir yang cepat dan berulang, penurunan kebutuhan untuk tidur, dan keadaan mudah terganggu yang umum terjadi. Pada penderita disforik mania, keterlibatan berlebihan dalam aktivitas yang berisiko tinggi sering kali mencerminkan motivasi nihilistik atau perilaku agresif yang sebagian besar berada di luar karakter biasanya.

Orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami periode mania yang semuanya euforia atau semua disforik, namun kebanyakan dari mereka memiliki episode manik yang bercampur. Tidak jarang seseorang dengan bipolar berangkat dalam keadaan gembira, tetapi akhirnya menjadi disforik saat episode tersebut berlanjut. Hal ini dapat terjadi saat individu menjadi semakin lelah, namun tidak dapat menahan energi berlebihan yang terus-menerus mengganggu tidur, relaksasi, dan pengisian kembali sumber daya internalnya. Juga bukan hal yang aneh bagi seseorang ketika dalam keadaan euforik untuk pada akhirnya merasa bahwa ide-ide fantastis dan kepribadian mereka yang luar biasa tidak mendapatkan perhatian yang diinginkan dari orang lain.
English to Indonesian: South Korea: Child rapist's release sparks demand for change (Korea Selatan: Pembebasan pemerkosa anak mencetuskan tuntutan akan perubahan)
General field: Other
Detailed field: Journalism
Source text - English
The reduced sentence and subsequent release of a man convicted of brutally raping a child has raised fresh debate around South Korea's legal system, reports BBC Korean's David Oh.

Twelve years ago, on the morning of 11 December, an eight-year-old girl was walking to school in Ansan, south-west Seoul, when she was kidnapped by Cho Doo-soon, a 56-year-old ex-convict. He took her to a toilet in a nearby church, where he brutally beat and raped her.

Na-young - not her real name - survived. But she still suffers physical injuries and mental trauma from the attack. And now, she has had to move: her rapist has been allowed to return to Ansan, where he committed the crime. Cho's new residence is less than 1km (0.6 miles) from Na-young's house.

"We didn't want to run away but had no choice. I also wanted to deliver a message that the government did nothing but forced the victim to go into hiding," her father told me just days after Cho was freed, having served a reduced sentence of 12 years.

He added that Na-young was reluctant to move because she did not want to leave her close friends. The family were also afraid of exposing their identities by moving. But they felt that it was still their only option.

"Many years have passed but still nothing has changed. The burden still falls entirely on the victim," he said.

DRUNKENNESS AS AN EXCUSE

Cho's case sparked massive criticism of the country's judicial system for being lenient on sex offenders. He was initially sentenced to 15 years' imprisonment. But an appeal court later reduced the term to 12 years, as he claimed he was drunk when he raped the girl. That's because in South Korea, penalties for crimes committed under the severe influence of alcohol carry far more lenient punishments.

The country's criminal code, Article 10 (2), also known as "Sim Sin Mi Yak", says a court can reduce a sentence when a person "who, because of mental disorder, is unable to make discriminations or to control one's will". Meanwhile, the law "Joo Chi Gam Hyung" states that "substance abuse" impairs a person's mental state.

However, the public cried foul when his sentence was reduced. Yoon Jung-Sook, from the Korean Institute of Criminology, said that Cho's case prompted nationwide debate.

"His case changed Korean law and the way we view drunkenness in crime," Mr Yoon said.

Since Cho's case, the national legislature has amended the law to make it more difficult for defendants to use alcohol intoxication as a defence. However, the provision remains despite growing calls for abolition, and the judgment of "drunkenness" has continued at the discretion of the court.

Notably, in October 2019, a 26-year-old male had his sentence reduced from three years in prison to four years of probation for sexually assaulting a college student. His defence argued he was drunk at the time of the incident.

And earlier this year, a 24-year-old man named Son Jong-woo was released just after 18 months in jail for running the world's largest darknet child pornography website. In July, a local court rejected a US request to extradite him.

Women's rights activists say the failed extradition underscores the justice system's laxity toward sex offenders.

(Source : https://www.bbc.com/news/world-asia-55465099)
Translation - Indonesian
Pengurangan hukuman dan pembebasan seorang pria yang divonis melakukan pemerkosaan brutal terhadap seorang anak telah menimbulkan perdebatan baru seputar sistem hukum Korea selatan, lapor BBC Korea's David Oh.

Dua belas tahun yang lalu, pada pagi hari tanggal 11 desember, seorang gadis berusia delapan tahun sedang berjalan ke sekolah di Ansan, Seoul barat daya, ketika dia diculik oleh Cho Doo-soon, mantan napi berusia 56 tahun. Dia membawanya ke toilet di gereja terdekat, di mana dia secara brutal memukuli dan memperkosanya.

Na-young -bukan nama aslinya- selamat, tapi dia masih menderita cedera fisik dan trauma mental akibat serangan itu. Dan sekarang, dia harus pindah: pemerkosanya telah diizinkan untuk kembali ke Ansan, di mana dia melakukan kejahatan. Kediaman Cho yang baru kurang dari 1km (0.6 mil) dari rumah Na-young.

"Kami tidak ingin melarikan diri tetapi kami juga tidak punya pilihan. Saya juga ingin menyampaikan pesan bahwa pemerintah tidak melakukan apa pun selain memaksa korban untuk bersembunyi," ayahnya memberi tahu saya beberapa hari setelah Cho dibebaskan, setelah hukumannya dikurangi 12 tahun.

Ia menambahkan bahwa Na-young enggan pindah karena ia tidak mau meninggalkan teman-teman dekatnya. Keluarga juga takut ketahuan identitasnya dengan pindah rumah. Tetapi, mereka merasa bahwa itulah satu-satunya pilihan mereka.

"Bertahun-tahun telah berlalu tetapi masih tidak ada yang berubah. Beban itu masih sepenuhnya berada pada korban," katanya.

MABUK SEBAGAI ALASAN KASUS

Kasus Cho memicu kritik besar terhadap sistem peradilan negeri ini karena bersikap lunak terhadap pelaku seks. Awalnya, ia divonis 15 tahun penjara. Namun, pengadilan banding belakangan memperpendek masa hukumannya menjadi 12 tahun, karena ia mengaku sedang mabuk sewaktu memperkosa gadis itu. Itu karena di Korea selatan, hukuman untuk kejahatan yang dilakukan di bawah pengaruh alkohol mempunyai hukuman yang jauh lebih ringan.

Kriminal kode negara, pasal 10 (2), yang juga dikenal sebagai "Sim Sin Mi Yak", dikatakan bahwa pengadilan dapat mengurangi hukuman jika seseorang "yang, karena gangguan mental, tidak sanggup melakukan diskriminasi atau untuk mengendalikan kehendak seseorang". Sementara itu, pengacara "Joo Chi Gam Hyung" menyatakan bahwa "penyalahgunaan obat-obatan" merusak keadaan mental seseorang.

Bagaimanapun, masyarakat memprotes keras ketika hukumannya dikurangi. Yoon Jung-Sook, dari Institut Kriminologi Korea, mengatakan bahwa kasus Cho memicu debat nasional.

"Kasusnya mengubah hukum Korea dan cara kita memandang kasus mabuk dalam kejahatan," kata Mr Yoon.

Sejak kasus Cho, badan legislatif nasional telah mengubah hukum untuk membuatnya lebih sulit bagi terdakwa menggunakan keadaan mabuk karena alkohol sebagai pembelaan. Walaupun demikian, ketentuan itu tetap berlaku meskipun seruan penghapusan terus meningkat, dan keputusan untuk kasus "kemabukan" masih berlaku atas kebijaksanaan mahkamah.

Khususnya, pada bulan oktober 2019, seorang pria berusia 26 tahun hukumannya dikurangi dari tiga tahun penjara menjadi empat tahun masa percobaan karena melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswa. Pembelaannya mengatakan dia mabuk pada saat kejadian.

Dan di awal tahun ini, seorang pria berusia 24 tahun bernama Son Jong-woo dibebaskan setelah 18 bulan dipenjara karena menjalankan website gelap pornografi anak terbesar di dunia. Pada bulan juli, pengadilan setempat menolak permintaan US untuk mengekstradisinya.

Aktivis hak-hak perempuan mengatakan ekstradisi yang gagal menekankan kelemahan sistem keadilan terhadap pelaku seks.

Glossaries Psychology
Experience Years of experience: 3. Registered at ProZ.com: Dec 2020.
ProZ.com Certified PRO certificate(s) N/A
Credentials N/A
Memberships N/A
Software Adobe Photoshop, Aegisub, Microsoft Word
CV/Resume CV available upon request
Bio
No content specified
Keywords: Indonesian, translator, commerce, psychology, inggris - indonesia, indonesia - inggris, iklan, bisnis, book, journal. See more.Indonesian, translator, commerce, psychology, inggris - indonesia, indonesia - inggris, iklan, bisnis, book, journal, product description, food, content creator, advertising, social education, journal review, human-right, news, human resource, behavior, social environment. See less.


Profile last updated
Jan 26, 2021



More translators and interpreters: English to Indonesian   More language pairs