This site uses cookies.
Some of these cookies are essential to the operation of the site,
while others help to improve your experience by providing insights into how the site is being used.
For more information, please see the ProZ.com privacy policy.
This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations
This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Services
Translation
Expertise
Specializes in:
Government / Politics
Also works in:
Computers (general)
More
Less
Rates
Payment methods accepted
Wire transfer, payoneer
Portfolio
Sample translations submitted: 3
English to Indonesian: Marketing
Source text - English Joys and treasures along sandy shores
When you first travel to Ancona, take some time to admire its picturesque landscapes of verdant rolling hills and pristine white beaches. Later you can scale the rise of Monte Guasco, where the streets of the old town beckon curious travelers. There, marvels such as the 11th-century cathedral Duomo di Ancona stand alongside street vendors peddling refreshing gelato. The towering Arch of Trajan, dating back nearly two millennia, provides visitors with amazing views of the sunset over the sea.
Variety is the spice of life
Book your tickets to Ancona for June or July to enjoy the best weather for coastal lounging. For evening thrill-seekers, Riccione and Rimini are only an hour away by car or train, and each is host to several famous discos where adventurous locals dance away the twilight hours. Avid travelers should explore Airline’s Rewards® program, offering exclusive flight deals to Ancona and other incredible destinations throughout Italy and Europe.
Translation - Indonesian Kegembiraan dan kekayaan alami di pasir pantai
Ketika anda menjejakkan kaki pertama kali di Ancona, luangkan waktu sejenak untuk mengagumi keindahan pemandangan gugusan perbukitan dan kemurnian panta putihnya. Dilanjutkan dengan menapaki jalan menanjak Monte Guasco, dimana jalanan kota tua memanggil rasa keingintahuan para wisatawan. Disana, keajaiban Katedral Duomo di Ancone yang dibangun pada abad 11 berdiri berdampingan dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan segarnya gelato. Arch of Trajan yang menjulang tinggi, yang sudah berusia dua millennium, mempersembahkan kepada para pengunjungnya pemandangan yang menakjubkan matahari terbenam di atas laut.
Merasakan pengalaman baru.
Pesan tiket perjalanan anda di bulan Juni atau Juli, untuk menikmati cuaca terbaik bersantai di pantai. Bagi para penggemar dunia malam, Riccione dan Rimini hanya berjarak satu jam perjalanan dengan menggunakan mobil maupun kereta api, dan di setiap kota menyediakan beberapa diskotek terkenal, di mana penduduk lokal berdansa ketika senja hari tiba. Bagi wisatawan sejati, anda tidak boleh melupakan Airline’s Reward Program, yang menawarkan paket khusus penerbangan ke Ancona dan daerah tujuan wisata yang menakjubkan di seluruh wilayah Italia dan Eropa.
English to Indonesian: SAMPLE NEWS TRANSLATION General field: Other Detailed field: Government / Politics
Source text - English English
Netanyahu slams 'outrageous' Holocaust remark by Polish PM
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu on Saturday lashed out at "outrageous" remarks by his Polish counterpart Mateusz Morawiecki, who said the Holocaust had involved "Jewish perpetrators" as well as Polish.
The Israeli leader, who like Morawiecki was in Munich for a global security conference, in a statement condemned "an inability to understand history and a lack of sensitivity to the tragedy of our people".
The Polish Prime Minister's remarks here in Munich are outrageous, he said, adding that he intended to speak to Morawiecki "forthwith" about the matter.
Morawiecki's claim about the Holocaust's perpetrators came amid an unprecedented diplomatic row with Israel sparked by a controversial law passed by Poland's senate this month.
The law sets fines or a maximum three-year jail term for anyone ascribing "responsibility or co-responsibility to the Polish nation or state for crimes committed by the German Third Reich".
- 'Unbelievable' -
Appearing at the Munich Security Conference, Morawiecki was questioned by a journalist who told of his mother's narrow escape from the Gestapo in Poland after learning that neighbours were planning to denounce them.
The journalist, Ronen Bergman, asked if by recounting this, "I am a criminal in your country?"
garnering a round of applause from the audience.
Morawiecki responded:
It's not going to punishable, not going to be seen as criminal, to say that there were Polish perpetrators, as there were Jewish perpetrators, as there were Russian perpetrators, as there were Ukraine and German perpetrators.
He reiterated that the point of the law was to defend Poland's honour by making clear that people knew "there were no Polish death camps...
There were German Nazi death camps."
But we cannot agree with mixing perpetrators with victims, because it would be first of all an offence to all the Jews and all the Poles who suffered greatly during the Second World War.
Several attendees later took to Twitter to assail the remarks.
Bergman himself tweeted that the Polish premier's answer was "unbelievable".
Francois Heisbourg, a London-based diplomacy expert, called the reference to "'Polish perpetrators like there were Jewish perpetrators'" a "shameful response".
Noa Landau, a correspondent for the Israeli daily Haaretz, denounced an "outrageous scene", noting the audience's silence after Morawiecki's comments.
Translation - Indonesian Indonesian
Netanyahu mengecam ‘ sangat memalukan ‘ pernyataan mengenai Holocaust oleh Perdana menteri Polandia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari sabtu mengungkapkan kemarahannya atas pernyataan yang “sangat memalukan” mitranya dari Polandia Mateusz Morawiecki, yang menyatakan bahwa Holocaust melibatkan para “pelaku dari orang orang Yahudi” begitu juga Polandia.
Pemimpin Israel, yang seperti juga Morawiecki berada di Munich dalam rangka Konferensi Keamanan Global, dalam pernyataannya mengutuk “ Kettidakmampuannya dalam memahami sejarah dan kurang pekanya terhadap tragedi yang menimpa rakyat kami”.
“Pernyataan Perdana Menteri Polandia di sini di Munich sangatlah memalukan,” dia berkata, dan menambahkan bahwa dia berniat untuk berbicara kepada Morawiecki secepatnya mengenai masalah ini.
Pernyataan Morawiecki mengenai para pelaku Holocaust keluar di tengah-tengah pertikaian diplomatik dengan Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya dipicu oleh undang-undang kontroversial yang disahkan oleh senat Polandia bulan ini.
Undang-undang tersebut menetapkan denda atau hukuman penjara maksimum tiga tahun bagi siapa saja yang dianggap “bertanggung jawab atau membantu bertanggung jawab atas kejahatan terhadap bangsa atau negara Polandia yang dilakukan oleh Kekaisaran Ketiga Jerman”.
‘Sukar dipercaya’
Tampil pada konferensi Keamanan di Munich, Morawiecki ditanya oleh wartawan yang mengetahui mengenai ibunya yang berhasil lolos dari Gestapo di Polandia setelah mengetahu bahwa para tetangganya berencana untuk mengadukan mereka.
Sang wartawan, Ronen Bergman, bertanya jika dengan menceritakan hal ini, “Dengan begitu saya adalah pelaku kejahatan di negara anda ?”
Mendapat sambutan tepuk tangan dari hadirin.
Morawiecki menjawab :
“Hal itu tidak akan bisa dihukum, tidak akan dilihat sebagai pelaku kejahatan, dengan mengatakan bahwa ada pelaku orang Polandia, seperti juga Pelaku orang Yahudi, begitu juga Pelaku orang Rusia, sebagaimana juga pelaku orang Ukraina dan Jerman.”
Dia menegaskan bahwa tujuan dari undang-undang itu adalah untuk mempertahankan kehormatan Polandia dengan memperjelas bahwa “tidak ada yang namanya kamp kematian Polandia.....
Yang ada adalah kamp kematian Nazi jerman.”
“Tapi kami tidak sependapat dengan mencapur adukan para pelaku dengan para korban, karena itu pertam-tama akan melukai perasaan semua orang Yahudi dan orang Polandia yang sangat menderita semasa Perang Dunia Kedua”.
Beberapa hadirin kemudian menggunakan Twitter untuk menghujat pernyataan tersebut.
Bergman sendiri dalam cuitannya mengatakan bahwa jawaban Perdana Menteri Polandia tersebut “sukar dipercaya.”
Francois Heisbourg, pengamat diplomasi yang bermarkas di London, menyebut pernyataan “Para pelaku orang Polandia seperti juga para pelaku orang Yahudi” adalah sebuah “tanggapan yang memalukan”.
Noa Landau, wartawan untuk surat kabar harian Israel Haaretz, mencelanya sebagai sebuah “pemandangan yang memalukan” merujuk kepada para hadirin yang terdiam setelah mendengar komentar Morawiecki.
English to Indonesian: Sample news translation Science
Source text - English English
Is a massive earthquake on the way?
Ring of Fire activity sparks fears of a 'big one' after scientists warn tremor clusters make a killer quake more likely
Near the end of January, a slew of Ring of Fire activity took place in many places
At the time, the UN tweeted that the Pacific Ring of Fire was 'active'
This month, a new set of earthquakes took place near Guam, Taiwan and Japan
A study suggests that certain earthquakes can result in aftershock activity on the margins of the area that slipped, producing a 'halo of aftershocks'
Earthquake activity has returned to the Pacific Ring of Fire, and now a new study has backed up fears that a huge tremor is on the way.
Over the past few weeks, quakes have hit near Japan, Guam and Taiwan around the planet's so-called 'Ring of Fire' - a horseshoe-shaped geological disaster zone.
New research in California says aftershocks can occur on the margins of the area in which the quake took place following a cluster of tremors.
There may also be the possibility of a 'big one' in the immediate area, according to the researchers.
The study, published in in the journal Science Advances, involved an analysis of 101 major earthquakes around the Pacific Ring of Fire between 1990 and 2016.
It showed that most of the aftershock activity occurred on the margins of the areas where the faults slipped during the main earthquakes.
Most earthquakes occur when tectonic plates meet and slide against each other, and quakes occur when the strength of that movement is greater than the strength of the rocks, causing a failure at what is known as the fault line: a line on a rock surface or the ground.
This energy is released as shock waves that lead to an earthquake.
'This intuition has been challenged by statistical treatments of seismic data that indicate that, based on the clustering of earthquakes in space and time, the area that has just slipped is actually more likely to have another failure,' said Thorne Lay, professor of Earth and planetary sciences at UC Santa Cruz.
'The truth appears to be more nuanced.
'Yes, the area that slipped a lot is unlikely to slip again, as the residual stress on the fault has been lowered to well below the failure level, but the surrounding areas have been pushed toward failure in many cases, giving rise to aftershocks and the possibility of an adjacent large rupture sooner rather than later.'
Dr Lay told the MailOnline that 'it is possible (has been observed) that dynamic stresses from large earthquake can trigger relatively widespread earthquake activation clustered in time.
'Seismologists look for effects of such long-range earthquake interactions regularly now.
'Taiwan, Guam and Japan are far apart relative to the static stress interactions, but one could examine the seismic shaking from an earlier event in the region of a later event to see if small earthquakes were triggered as the seismic waves went by which could have led to a cascade of failures culminating in a larger event.
'Until that type of analysis is done, causal connection between the events is very speculative.
'Earthquakes are happening frequently in the Ring of Fire, and some apparent space-time clustering could arise from purely random (non-interacting) activity.
'The most "predictable" earthquakes are nearby aftershocks; after a large event, seismologists have decent statistical models that indicate how many and what size aftershocks are likely to occur for space-time windows around the source.
'But, the models are not sophisticated enough to tell us whether one of those aftershocks will be "unusually" big, giving a second large event comparable to or larger than the first.'
Lay and other seismologists at UC Santa Cruz and Caltech took advantage of advanced slip-imaging methods applied to recent earthquakes of magnitude 7 or greater.
They found most aftershock activity occurs on the margins of the area that slipped in the main shock.
'This produces a halo of aftershocks surrounding the rupture and indicates that the large-slip zone is not likely to have immediate rerupture,' Lay said.
The findings also suggest that if unusually intense aftershock activity takes place, a large earthquake in the immediate vicinity of the first event might still be possible.
The study comes after a spate of earthquakes took place in Pacific Ring of Fire during the first two weeks of February.
After a series of quakes hit the Ring of Fire in January, a 6.4 quake struck Taiwan's east coast on February 6, killing 17 people and injuring at least 180.
A series of tremors reaching magnitude 5.7, 5.6, 5.4 and 4.9 shook the US island territory of Guam early on Tuesday.
And since February 11, three earthquakes have struck Japan:
A 4.8 magnitude quake 103 kilometres from Hachijo, a 4.5 magnitude quake 55 kilometres from Nemuro, and a 4.5 magnitude earthquake 103 kilometres from Tokunoshima.
But scientists say such activity is normal for the Ring of Fire, adding that there is no chance of a 'domino effect' triggering a larger quake.
'The Pacific Rim is in a period of activity,' Toshiyasu Nagao, head of Tokyo-based Tokai University's Earthquake Prediction Research Centre, told Japan Times.
'In terms of volcanic history, however, the current activity is still regarded as normal.'
Dr Janine Krippner, a volcanologist at Concord University in Athens, West Virginia, tweeted:
'It's not referred to as the "ring of fire" because it sits there doing nothing ... it is normal to have so much activity.'
At least four natural disasters jolted the Pacific Rim in January, including a 7.9 magnitude earthquake in Kodiak, Alaska, which sparked a tsunami warning.
A 6.4 quake hit Indonesia the same week, and Mount Kusatsu-Shirane in Japan erupted, killing one and injuring 15.
Also in January, Mount Mayon in the Philippines sent lava 600 metres (1,970 ft) into the air, forcing 61,000 people to evacuate from nearby villages as thick smoke descended from the mountain.
Some researchers, however, said that this string of events in January were not connected.
'There's not really likely to be any connection,' Professor Chris Elders, a geologist at Curtin University in Perth, Australia, told The New Daily.
'While they do indeed have the same origin - the Ring of Fire - these recent events are a coincidence.
'The region itself is a breeding ground for seismic activity.'
Roughly 90 per cent of the world's earthquakes occur in the Ring of Fire - a Pacific region home to three in four of the world's active volcanoes.
The ring loops from New Zealand to Chile, passing through the coasts of Asia and the Americas on the way.
The region is susceptible to disasters because it is home to a vast number of 'subduction zones', areas where tectonic plates overlap.
Following from January's events, a 6.4 magnitude earthquake struck Taiwan's east coast on February 6, causing a hotel to collapse and injuring at least 180 people and killing 17.
Translation - Indonesian Indonesia
Apakah kita sedang menyongsong gempa bumi besar ?
Aktivitas Cincin Api menimbulkan ketakutan akan sesuatu ‘yang besar’ setelah para ilmuwan memperingatkan rangkaian gempa cenderung menjadi gempa yang mematikan.
Menjelang akhir Januari, sejumlah aktivitas Cincin Api terjadi di beberapa wilayah.
Pada saat itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) mengeluarkan cuitan aktifnya Cincin Api Pasifik.
Bulan ini, serangkaian gempa baru terjadi di dekat Guam, Taiwan dan Jepang.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa gempa bumi-gempa bumi tertentu bisa menyebabkan aktivitas gempa susulan di pinggiran dari bidang yang bergeser, menghasilkan sebuah “lingkaran gempa susulan”.
Aktivitas gempa bumi kembali ke Cincin Api Pasifik, dan kini sebuah penelitian baru mendukung ketakutan akan adanya gempa besar.
Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa gempa bumi telah menghantam daerah yang berdekatan dengan Jepang, Guam dan Taiwan di sekitar daerah yang biasa disebut ‘Planet Cincin Api’ - Zona bencana geologis yang menyerupai bentuk tapal kuda.
Riset terbaru di California mengatakan bahwa gempa susulan bisa terjadi di pinggiran dari wilayah gempa utama, mengikuti rangkaian gempa.
Namun bisa di mungkinkan juga sesuatu ‘yang besar’ ini terjadi dekat pusat gempa, berdasarkan pendapat dari para peneliti.
Penelitian yang di terbitkan dalam jurnal science Advances, mencakup sebuah analisa dari 101 gempa besar di sekitar Cincin Api Pasifik antara tahun 1990 sampai 2016.
Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar dari gempa susulan ini terjadi di daerah pinggiran dimana patahan-patahan bergeser selama gempa bumi utama berlangsung.
Kebanyakan gempa bumi terjadi ketika lempengan-lempengan tektonik bertemu dan saling bergeser dan gempa terjadi ketika kekuatan dari pergerakan ini lebih besar dari kekuatan bebatuan, menyebabkan patahan yang kemudian dikenal dengan nama garis patahan : sebuah garis di atas batuan atau dalam tanah.
Energi ini terlepas menjadi gelombang kejut, yang akhirnya menjadi sebuah gempa bumi.
Pemahaman berdasar naluri ini di tentang dengan laporan statisik dari data seismik, yang menerangkan bahwa berdasarkan serangkaian gempa bumi dalam ruang dan waktu, daerah yang baru saja bergeser sebenarnya cenderung memilki patahan lagi,’ kata Thomas Lay, profesor Ilmu Bumi dan Planet di Universitas California Santa Cruz.
Kebenaran ternyata lebih dari yang di duga sebelumnya.
‘Benar, didaerah yang bergeser banyak, cenderung tidak akan bergeser lagi, karena sisa-sisa tekanan pada patahan bergerak kebawah cukup jauh dari tingkat patahan, akan tetapi disekitar daerah patahan yang terdorong ke depan dalam banyak kasus, menimbulkan gempa susulan dan kemungkinan retakan besar yang berdekatan lebih awal daripada yang diduga.’
Dr Lay mengatakan pada MailOnline, bahwa, ‘ adalah mungkin ( setelah diamati ) pergerakan dari tekanan-tekanan dari gempa bumi yang besar dapat memicu aktifnya rangkaian gempa bumi yang luas secara keseluruhan.
Para ahli seismologi saat ini sedang meneliti akibat-akibat dari interaksi gempa bumi dalam jangka panjang secara tteratur.
‘Taiwan, Guam, dan Jepang terpisah cukup jauh dari interaksi tekanan statis, tapi kita bisa mempelajari goncangan seismik dari kejadian awal dari kejadian selanjutnya untuk melihat jika gempa bumi kecil terpicu disaat gelombang seismik terjadi, yang mana bisa mengarah pada runtuhnya patahan-patahan yang berujung pada kejadian yang lebih besar.
‘Sebelum model pengamatan yang seperti itu selesai, hubungan sebab akibat antara kejadian-kejadian tersebut hanya bersifat dugaan.
Gempa bumi sering kali terjadi di daerah Cincin Api, dan beberapa pemunculan rangkaian ruang-waktu dapat timbul murni dari aktivitas acak ( tidak berhubungan )
Gempa bumi yang paling mudah diramalkan adalah gempa susulan terdekat; setelah gempa besar, para ahli seismologi memiliki model statistik yang cukup akurat yang menunjukkan berapa banyak dan ukuran gempa susulan cenderung terjadi dalam rentang ruang waktu disekitar pusat gempa.
Tetapi modelnya tidak cukup canggih agar bisa menginformasikan kepada kita apakah satu dari gempa susulan, akan “luar biasa” besar, mengingat gempa besar kedua bisa diperbandingkan atau lebih besar dari yang pertama.
Lay dan para ahli seismologi di Universitas California Santa Cruz dan Caltech, mendapat keuntungan dari cara penggambaran pergeseran yang diterapkan pada gempa bumi yang berkekuatan 7 atau lebih baru-baru ini.
Mereka mendapatkan temuan bahwa kebanyakan aktivitas gempa susulan terjadi di pinggiran daerah yang bergeser dalam pusat gempa.
‘Hal ini menghasilkan sebuah lingkaran gempa susulan disekitar pecahan dan menunjukkan bahwa area pergeseran yang luas tidak mempunyai kecenderungan untuk segera mengalami pecahan kembali ,’ Kata Lay.
Temuan itu juga menyebutkan bahwa jika gejolak luar biasa dari aktivias gempa susulan terjadi, sebuah gempa besar disekitar gempa pertama masih mungkin terjadi segera.
Penelitian berlangsung setelah terjadi serentetan gempa bumi terjadi di Cincin Api Pasifik selama dua minggu pertama di bulan Februari.
Setelah beberapa gempa menghantam Cincin Api pada bulan Januari, sebuah gempa berkekuatan 6,4 melanda panta timur Taiwan pada tanggal Februari, menewaskan 17 orang dan mencederai setidaknya 180 orang.
Serentetan gempa yang mencapai kekuatan 5,7, 5,6, 5,4, dan 4,9 mengguncang kepulauan Amerika Serikat di wilayah Guam pada Selasa pagi hari.
Dan sejak tanggal 11 Februari, tiga gempa bumi melanda Jepang.
Sebuah gempa bumi berkekuatan 4,8 pada 103 km dari Hachijo, sebuah gempa berkekuatan 4,5 55 km dari Nemuro, dan satu lagi gempa berkekuatan 4,5 berjarak 103 km dari Tokunoshima.
Tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa aktivitas berkekuatan seperti itu adalah normal bagi daerah Cincin Api, mereka menambahkan bahwa tidak kemungkinan efek domino yang akan memicu gempa yang lebih besar.
Lingkar Pasifik dalam masa aktif,’ Toshiyasu Nagao,kepala Pusat Penelitian Ramalan Gempa bumi Universitas Tokai yang berpusat di Tokyo, mengatakan kepada Japan Times.
Dipandang dari sisi sejarah vulkanis, bagaimanapun juga, aktivitas akhir-akhir ini bisa dikatakan masih dalam taraf normal.
Dr Janine Krippner, seorang ahli vulkanologi di Universitas Concord di Athens, Virginia Barat, bercuit :
“Makanya disebut Cincin Api... Adalah normal kalau kondisinya sangat aktif.’
Setidaknya empat bencana alam menghentak Lingkar Pasifik di bulan Januari, termasuk diantaranya gempa berkekuatan 7,9 di Kodiak, Alaska, yang menyebabkan peringatan tsunami.
Pada minggu yang sama gempa berkekuatan 6,4 menghantam Indonesia, dan Gunung Kusatsu-Shirane di Jepang meletus, menewaskan satu orang dan melukai 15 orang.
Juga masih dalam bulan Januari, Gunung Mayon di Philipina menyemburkan lava setinggi 600 meter ( 1970 kaki ) ke udara, memaksa sebanyak 61.000 orang mengungsi dari desa-desa terdekat saat asap tebal turun dari gunung.
Namun, beberapa peneliti, mengatakan bahwa rangkaian gempa di bulan Januari ini tidak terhubung satu dengan yang lainnya.
‘Tidak ada kecenderungan adanya keterkaitan,’ Profesor Chris Elders, ahli geologi di Universitas Curtin di Perth, Ausralia, mengatakannya pada The New Daily.
‘Walaupun memang benar mereka mempunya asal yang sama-Cincin Api- kejadian-kejadian baru-baru ini adalah sebuah kebetulan.
‘Kawasan ini sendiri memang merupakan tempat lahirnya aktivitas seismik.’
Kurang lebih 90 persen gempa bumi di seluruh dunia terjadi di daerah Cincin Api- Sebuah kawasan di Pasifik merupakan rumah bagi tiga dari empat gunung berapi yang aktif.
Lingkaran cincin dimulai dari Selandia Baru, sampai ke Chili, melewati sepanjang pantai-pantai di Asia dan Amerika.
Kawasan ini sangat rentan terhadap bencana karena ini adalah rumah bagi sejumlah besar ‘zona subduksi’ wilayah dimana lempeng tektonik saling tumpang tindih.
Mengikuti kejadian-kejadian di bulan Januari, sebuah gempa bumi berkekuatan 6,4 melanda pantai timur Taiwan pada tanggal 6 Februari, menyebabkan sebuah hotel roboh dan melukai setidaknya 180 orang dan menewaskan 17 orang.
More
Less
Experience
Years of experience: 14. Registered at ProZ.com: Feb 2018.
I am born and raised in Java Indonesia. I am
native Indonesian. I am fluent in Indonesian and English, both spoken word and
writing. I married to an English woman, I speak English in daily basis.
Translation became an automatic job all day everyday. Currently I have been
helping in translation for my wife’s business, while sourcing for export
materials.
Keywords: english, indonesian, translation, inggris, bahasa indonesia, indonesia, terjemahan, akurat, tarif terjemahan, penterjemah. See more.english, indonesian, translation, inggris, bahasa indonesia, indonesia, terjemahan, akurat, tarif terjemahan, penterjemah, penerjemah.. See less.