GLOSSARY ENTRY (DERIVED FROM QUESTION BELOW) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
|
02:47 Jan 22, 2012 |
English to Indonesian translations [PRO] Art/Literary - Poetry & Literature | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
| ||||||
| Selected response from: ErichEko ⟹⭐ Indonesia Local time: 14:07 | ||||||
Grading comment
|
Summary of answers provided | ||||
---|---|---|---|---|
3 +4 | badai maut berkaki dua |
| ||
3 | Si Penyebar Maut |
| ||
3 | Si pembuat masalah |
|
bloody hurricane on two legs Si Penyebar Maut Explanation: Si Jevik Si Penyebar Maut http://www.bukudedo.com/product/450/3550/Si-Jevik-Si-Penyeba... Lalu, berhasilkah Panji membekuk si penyebar maut yang sangat misterius...? http://hana-oki.blogspot.com/2011/07/petaka-kuil-tua.html Apa dia ga tau masa inkubasi (masa tunas virus sampai terlihatnya gejala pertama) cukup lama bagi si penyebar maut?! http://subhanallahu.multiply.com/journal/item/72 |
| |
Login to enter a peer comment (or grade) |
badai maut berkaki dua Explanation: Frasa ini hanyalah kiasan. Di dalam bahasa Inggris, lazim menyebut orang yang bersifat tertentu dengan something + on two legs, khususnya untuk sifat buruk (lihat juga ref di bawah). badai maut berkaki dua berarti seorang pemarah yang jika marah bisa menumpahkan darah. Alasan menjulukinya badai adalah karena si orang itu kapten kapal pribadi (privateer) sehingga mewakili profesinya. Karena ini karya sastra, penerjemahan bisa dibuat longgar, bahkan "dilokalkan" sepenuhnya. Saya pribadi akan menerjemahkan "harfiah" seperti di atas demi: (a) memberikan pembaca haknya berfantasi, membayangkan seperti apa badai berkaki dua. (b) membiarkan pembaca mengetahui cara bangsa/bahasa lain mengungkapkan sesuatu,.yakni bahwa dalam bahasa Inggris, orang biasa menyebut manusia dengan on two legs. Jadi, saya tidak akan berusaha menggambarkan pelaku itu "orang Indonesia" yang "berbahasa Indonesia" (mis. menjadi: sang angkara keji, dsj.) Ref: http://howtolearntoday.com/page/2/ He became a rock hard hearted. His mind could not be liberated from the bug of gambling. He plunged everyday more and more in the abysmal labyrinth of the game. He dived into the dark cave of animosity and became a monster on two legs, a real zombie and a living dead. Nothing could talk sense into his head and nothing could make him listen to reason. |
| |
Grading comment
| ||